TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Sebuah Usaha {3}



Sebuah Usaha {3}

0"Ohya, kau sudah pernah berada di alam iblis? Tepatnya di mana? Dan melihat kau sehat tanpa kurang apa pun, kemudian kau malah memilih kembali lagi kesini, adalah hal yang sangat luar biasa sekali. bagaimana bisa kau memutuskan untuk kembali pada alam yang sangat mengerikan ini? bukankah lebih nikmat berada di alam manusia yang jauh lebih tenang, segar, dan aman untukmu, Nona kecil?"     
0

"Ya, jika disuruh memilih, pasti aku ingin memilih untuk menghabiskan hariku bersama dengan Ibu dan sahabatku di rumah, Tuan. Namun demikian, ada hal penting yang harus aku lakukan. hal itu berhubungan dengan semuanya. Aku tidak tahu, bagaimana bisa aku terlibat dengan hal yang rumit dan menakutkan ini. namun satu hal yang pasti. Jika hal itu harus aku hadapi, bukan aku hindari," kata Liu Anqier.     

Iblis laki-laki itu hanya diam, dia sama sekali tidak bisa mengatakan apa pun. dia memang tidak tahu betul, apakah ucapan gadis kecil dari alam manusia itu benar atau tidak, akan tetapi auranya yang tercium pekat aura langit itu seolah mengatakan hal yang sebenarnya. Ini, bukan berarti jika dia tidak siaga dan mengira jika gadis kecil itu adalah kiriman dari langit atau lain sebagainya. namun dia melihat jika manusia di depannya ini baik, dia memiliki hati yang tulus juga suci.     

"Ini sudah petang, sebentar lagi malam. Jalan menuju Ibu Kota masih cukup lama. Kalau kau memaksakan diri pergi kesana, aku khawatir jika akan bahaya. Sebab setelah petang datang, para iblis mulai melakukan kuasa mereka, berkelaran dan mencari mangsa-mangsa mereka. ini bukan isapan jempol belaka,"     

Liu Anqier kembali diam, jika dia tidak bisa pergi ke Ibu Kota. Lalu dia harus di mana malam ini. dia tidak bisa berada di sebuah tempat perasingan yang para iblisnya juga sangat mengerikan, bukan?     

"Oh, Tuan, aku ingin bertanya kepadamu. Bukankah ini tempat perasingan. Lantas kalian diasingkan dari? Kalian sebenarnya tinggal di istana?" tanya Liu Anqier lagi. Dia benar-benar cukup penasaran, terlebih alasan dari mereka diasingkan itu apa? Itulah yang membuat otaknya terus berpikir. Sebab sedari yang dia tahu, sosok iblis laki-laki ini adalah sosok yang sangat baik sekali.     

Iblis laki-laki itu tampak menghela napas panjang, kemudian dia tersenyum getir, sebuah mimik wajah yang memang ada sesuatu pahit yang mungkin telah terjadi. bagaimana tidak? Sebab iblis yang tak punya masalah pastilah sosok baik seperti dia akan bertahan di istana dengan banyak alasan dan cara. Namun pada kenyataannya, istana iblis terlalu penuh dengan sosok-sosok yang mengerikan. Sosok-sosok serakah yang tak tahu aturan dalam mendirikan sebuah kerajaan.     

"Tentu saja, bukankah ini namanya tempat perasingan? Berarti iblis yang tinggal di sini adalah mereka yang telah diasingkan dari tempatnya berada. Sama halnya di alam manusia. Tidak jauh berbeda dengan seperti itu. kami adalah iblis-iblis yang dulu menduduki kerajaan beserta dengan keluarga kami. Tapi juga ada beberapa yang tinggal nama, karena salah satu dari keluarganya telah dibunuh dan disiksa dengan cara yang biadab sekali,"     

"Sebab yang aku tahu, meski kita baru saja bertemu. Tuan adalah sosok iblis yang baik. iya, benar… banyak sekali dari bangsaku yang selalu mengatakan jika iblis adalah sosok jahat yang tak punya perasaan. Tapi entah mengapa, aku menemukan beberapa yang baik seperti Tuan,"     

Mendengar ucapan Liu Anqier, iblis laki-laki itu pun tampak tersentak. Matanya tampak berkaca-kaca mendengar hal itu. untuk kemudian dia memalingkan wajahnya, mengusapnya dengan kasar sambil tersenyum getir.     

"Kau baru tahu aku bahkan belum lama, Nona. Jadi berhentilah memujiku mengatakan hal seperti itu. sebab kau tak tahu aku, bahkan kerajaan iblis juga menganggapku sebagai pengkhianat yang pantas untuk disingkirkan. Jadi aku rasa, ucapan tepat," kata iblis laki-laki itu.     

Liu Anqier sama sekali tidak percaya jika Chen Liao Xuan lah yang membuat keputusan itu. dia tahu Chen Liao Xuan, meski sebelumnya mungkin menurut Liu Anqier Chen Liao Xuan adalah sosok yang sangat bengis. Akan tetapi dia juga tahu kalau Chen Liao Xuan tidak akan sembarangan untuk membuat sebuah keputusan terlebih keputusan yang menyangkut masalah kerajaan seperti itu.     

"Akan tetapi, aku sama sekali tidak percaya jika yang melakukan semua tindakan keji ini adalah Yang Mulia Raja, Tuan."     

"Kau bicara apa, Nona?" kata iblis laki-laki itu dengan senyuman kecutnya. "Kau tak akan pernah tahu apa yang terjadi di istana. Memangnya kau tahu apa? Emo Shao Ye, meski dia kuat, tapi dia terikat ketat oleh penasihatnya itu. dia tak bisa melakukan apa pun. bahkan, keputusan penasihatnya lebih seperti keputusan Raja dari pada keputusannya sendiri,"     

Liu Anqier bagaimana bisa membantah, dia juga tidak bisa mengatakan jika dia berasal dari instana iblis. Dan dari wajahnya iblis laki-laki itu, ada mimik wajah yang tampak kesal juga emosi. Seolah dia sangat kecewa dengan Chen Liao Xuan.     

"Aku tahu, dan aku tak sepenuhnya menyalahkan Emo Shao Ye untuk itu. pribadi, dia benar-benar sangat baik sekali. dia adalah sosok pemimpin yang adil dan makmur. Namun seperti itu, dia adalah Raja yang hanya menjadi Raja karena takdir langit. terlebih langit pun juga tidak dipercayai oleh bangsa iblis. Kedudukannya di sini sangat lemah, sehingga suaranya nyaris tidak didengar dan dia hanya menuruti apa yang dikatakan oleh penasihatnya selama itu dia bisa tetap mempertahankan kedudukannya di singgasana. Dan aku tahu, dia juga dalam kondisi sangat sulit sekali,"     

"Sepertinya, sosok-sosok dalam istana bukanlah sosok-sosok yang baik, Tuan. Melihat ceritamu, sepertinya mereka penguasa istana ini lebih memiliki kuasa dari pada Emo Shao Ye itu sendiri,"     

"Apa yang kau katakan adalah benar, Nona. Para penguasa bahkan lebih beringas dari pada Emo Shao Ye sendiri, mereka itu memiliki lebih dari separuh kekuasaan yang ada di istana. Sehingga untuk mendapatkan persetujuan mereka dalam melakukan banyak hal maka Emo Shao Ye harus menuruti apa pun yang mereka inginkan," kata iblis laki-laki itu lagi.     

Dan selama itu juga, bahkan sampai menjelang pagi lagi, keduanya juga berbincang dengan cukup lama dan intens. Bahkan mereka tidak menyadari kalau waktu telah berlalu semakin cepat dan bahkan anak-anak iblis itu telah keluar dari tempatnya untuk sekadar bermain.     

"Mantan Perdana Mentri Jian ada tamu yang akan datang kesini!"     

Seorang ibis laki-laki muda tampak datang dengan mimik wajah seriusnya, bahkan wajahnya tampak merah padam. Seperti yang datang adalah sosok yang sangat penting di alam iblis ini.     

"Siapa yang datang? Suruh dia masuk, sepertinya akan banyak sekali yang datang kesini setelah kejadian kemarin," kata iblis laki-laki yang memiliki nama marga Jian itu.     

"Tapi…," kata iblis muda itu terhenti kemudian dia memberi hormat lagi dan mengangguk. Belum sempat dia mengatakan ucapannya, sosok itu sudah datang di sana.     

"Apakah aku tidak diterima di sini, mantan Mantan Perdana Menteri Jian?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.